PRINSIP PRAKTIS FARDHU KIFAYAH AS-SUNNAH BUNTOK (3)




1.    Beberapa Sarana Penyembuhan ala Rasulullah SAW
Rasulullah SAW meletakkan tangannya yang mulia ke badan orang sakit sambil berdo’a: “Allahumma Rabbin Naasi Adzhibil ba’sa, isyfi anta syaafii, laa syifa’a illa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqomaa”. (HR Bukhari). 


2.    Adanya kebolehan berobat kepada orang Kafir dalam mengobati Wanita.


3.    Adanya kebolehan kaum muslimin membangun Karantina Kesehatan ketika ada penyakit atau wabah.


4.    Kewajiban Menjenguk Orang Sakit 
Rasulullah SAW bersabda: “Berilah makan orang yang lapar, jenguklah orang sakit dan bebaskanlah tawanan”(HR At Tirmidzi dan ia men-shahih-kannya).

Jika seorang muslim menjenguk saudara seagamanya yang sakit maka ia disunnahkan mendoakan kesembuhan untuknya, menasehatinya bersabar, mengatakan ucapan yang menyenangkan hatinya dan tidak lama berada di sisinya.

Jika Rasulullah SAW menjenguk orang sakit beliau bersabda kepadanya: “Tidak apa-apa, suci Insya Allah.” (HR Bukhari).

Hendaklah seorang Muslim berkata seperti perkataan di atas kepada saudara seagamanya yang sakit.


5.    Orang Sakit Wajib Berbaik Sangka kepada Allah  Ta’ala dalam Sakitnya
Seorang Muslim yang menderita sakit dan hendak meninggal dunia maka ia wajib berbaik sangka kepada Allah Ta’ala bahwa Allah akan merahmatinya dan tidak menyiksanya, mengampuninya, tidak menghukumnya karena Allah maha luas ampunan-Nya dan rahmat-Nya menyelimuti segala hal, karena Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian meninggal dunia melainkan ia berbaik sangka kepada Allah”. (HR Bukhari).

Bersambung . . . .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERIPIK JAMUR "KULAT KURIKIT"

Hukum Merayakan Hari Valentine bagi Umat Islam

SALUANG MUDIK