Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 19, 2011

KITA BELAJAR DARI IBLIS BERDUSTA ATAS NAMA ALLAH

Khutbah Jum'at di Masjid As-Sunnah Buntok pada tanggal 16 Juli 2010 Oleh: Syamsuddin Rudiannoor KHUTBAH PERTAMA Jamaah Jum’at yang mudah-mudahan memperoleh rahmat dari Allah Sub-haanahu wa Ta’ala. Sekali lagi saya membawakan firman Allah dalam Al Qur’an surah Al A’raf antara ayat 11 sampai 27. Kalau sebelumnya menekankan kewajiban menutupi aurat, menjadikan Iblis sebagai musuh manusia yang sebenarnya dan menekankan perintah Allah agar kita jangan mau disesatkan Iblis dengan Qiyas dan Ijma, maka penekanan kali ini adalah bahaya Qiyas dan Ijma Iblis berikut variasi pengembangannya. Qiyas dan Ijma yang dimaksud sekali ini hanyalah kata lain dari berdusta atas nama Allah. Dalam surah Al A’raf ayat 11 Allah berfirman: [11] Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat-malaikat kami: "Bersujudlah kepada Adam"; maka mereka seluruhnya bersujud kecuali iblis. Iblis tidak termasuk mereka yang s

KITA BELAJAR QIYAS DAN IJMA DARI IBLIS

Khutbah Jumat di Masjid As-Sunnah Buntok pada tanggal 25 Juni 2010 oleh : Syamsuddin Rudiannoor KHUTBAH PERTAMA Jamaah Jum'at yang berbahagia. Inilah paling tidak yang ketiga kalinya saya membawakan surah dan ayat yang sama dalam khutbah jum'at namun dengan penekanan yang berbeda-beda. Surah dan ayat dimaksud adalah surah Al A'raf antara ayat 11 sampai 27. Dalam surah Al A’raf ayat 11 dan 12 Allah berfirman: 11] Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kepada Adam"; maka merekapun bersujud kecuali iblis. Iblis tidak termasuk mereka yang sujud. [12] Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud diwaktu Aku menyuruhmu?" Iblis menjawab: "Saya lebih baik daripadanya! Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". Apa yang dimaksud Allah dalam kedua ayat ini? Pertama, Allah mendeklarasikan ciptaan-Nya yang ber

YANG ENGGAN MASUK SYURGA

Khutbah Jum'at di Masjid As-Sunnah Buntok pada Jum’at, 4 Juni 2010 Oleh: Syamsuddin Rudiannoor KHUTBAH PERTAMA Jamaah Jum’at yang mudah-mudahan memperoleh rahmat dari Allah Sub-haanahu wa Ta’ala. Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abi Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: « كُلُّ أُمَّتِى يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ ، إِلاَّ مَنْ أَبَى » “Seluruh ummatku pasti masuk surga kecuali yang tidak mau”. Para sahabat bertanya: “Siapakah yang tidak mau wahai Rasulullah?” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa salam bersabda: (يرواه البخار) « مَنْ أَطَاعَنِى دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ عَصَانِى فَقَدْ أَبَى » "Siapa yang taat kepadaku maka masuk surga dan siapa yang menyelisihiku maka tidak mau." Dari hadits ini ada syarat yang harus dipenuhi untuk masuk surga, yaitu taat atau ittiba kepada Rasulullah SAW. Ittiba adalah mengikuti ajaran beliau dan tidak melakukan penyelisihan terhadapnya. Maka barang siapa

RASULULLAH TIDAK DAPAT MEMBERI HIDAYAH

KHUTBAH JUM'AT TANGGAL 30 APRIL 2010 DI MASJID AS-SUNNAH BUNTOK oleh Syamsuddin Rudiannoor KHUTBAH PERTAMA Jamaat Jum’at yang mudah-mudah mendapatkan rahmat dari Allah Sub-hanahu wa Ta’ala. Kita sering mendengarkan ucapan shalawat : “Allahuma shalli ala sayyidina wa maulana Muhammad”. Benarkah ucapan itu? Pada saat nabi hidup, beliau tidak mampu memberikan hidayah, pertolongan bahkan pembelaan kepada orang sangat beliau cintai. Firman Allah sub-hanahu wa Ta’ala dalam surah Al Qashash 56: "Sesungguhnya kamu (Muhammad) tidak dapat memberi hidayah, petunjuk, pertolongan kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk". Ayat ini turun berkenaan dengan usaha Rasulullah SAW yang sangat sungguh-sungguh ingin mengislamkan pamannya Abu Thalib. Seperti diketahui, Abu Thalib adalah pembela Muhammad dan Islam tetapi beliau belum mau masuk Islam. Diriwayat

CIRI PENGHUNI NERAKA

KHUTBAH JUM'AT TANGGAL 7 MEI 2010 DI MASJID AS-SUNNAH BUNTOK oleh Syamsuddin Rudiannoor KHUTBAH PERTAMA Jamaah Jum’at yang mudah-mudahan memperoleh rahmat dari Allah Sub-haanahu wa Ta’ala. Hari Sabtu 10 April 2010 pukul 12.30 sampai 13.30 WIB, slot berita Metro TV menayangkan Pemerintah Bangladesh melarang pemaksaan kerudung bagi wanita. Kemudian hari Rabu, 21 April 2010 Viva News dan TV One mengabarkan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, akan mengajukan ke parlemen Rancangan Undang-Undang larangan memakai jilbab dalam Mei 2010. Juru bicara Luc Chatel, Rabu 21 April 2010 mengatakan, Presiden Sarkozy memutuskan terus maju untuk mengesahkan larangan pemakaian jilbab dan semacamnya di tempat umum. Sikap Perancis ini sudah didukung oleh Perdana Menteri Denmark, Lars Loekke Rasmussen. Dia mengatakan kepada harian The Herald Sun, ”Busana perempuan muslim yang menutup hampir seluruh tubuh, kecuali mata, tidak punya tempat dalam masyarakat Denmark. "Busana seperti itu

PAKAIAN SIMBOL PERMUSUHAN INSAN DENGAN IBLIS

Pada hari Jum’at tanggal 7 Mei 2010 saya menyampaikan khutbah Jum'at di Masjid As-Sunnah Buntok, Provinsi Kalimantan Tengah membicarakan Ciri Penghuni Neraka, mengutip hadits shahih riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا؛ قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيْحَهَا. (رواه مسلم). “Dua golongan dari ahli Neraka yang belum aku lihat, satu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi, dengan cambuk itu mereka memukuli manusia; dan wanita-wanita yang memakai baju tetapi telanjang, berlenggak-lenggok menarik perhatian, kepala-kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium wanginya”. Inti khutbah tersebut adalah firman Allah surah Al A’raf ayat 26, An Nur ayat 31 dan surah Al Ahzab ayat 59. Kesimpulann