Postingan

Menampilkan postingan dari September 23, 2012

SUSUNAN KEPENGURUSAN JAMAAH “AS-SUNNAH” BUNTOK

Posted by   As-Sunnah Buntok   on February 13, 2012 KESEPAKATAN TENTANG SUSUNAN KEPENGURUSAN JAMAAH “AS-SUNNAH” BUNTOK Pada hari ini Kamis tanggal 3 Safar 1433 Hijriyah yang bertepatan dengan 29 Desember 2011 Pukul 20.30 WIB, kami yang bertanda tangan dibawah ini bersepakat mengamanahkan kepengurusan jamaah “As-Sunnah Buntok”sebagai berikut : Amir   :     Haji Dedi Apandi bin Winata S Sekretaris   :     Syamsuddin Rudiannnoor bin Abdul Gani Anggota Pengurus : 1.  Haji Rismato bin Sarbit 2.  Trio Harto bin Abdul Gani 3.  Syahgian bin Haji Gunawan 4.  Himalaya bin Kasmat 5.  Maidi bin Riduansyah Sekian dan terima kasih. Amir Haji Dedi Apandi bin Winata S

DEKLARASI JAMAAH AS-SUNNAH BUNTOK

DEKLARASI Pada hari ini Kamis tanggal 3 Safar 1433 Hijriyah yang bertepatan dengan 29 Desember 2011 Pukul 20.00 WIB, kami yang bertanda tangan dibawah ini bersepakat mendeklarasikan jamaah “As-Sunnah Buntok”. Deklarasi ini disepakati oleh para penanda-tangan di rumah Haji Rismato, Jalan Pembangunan Gang Suka Damai Ujung Buntok. Dengan ditanda-tanganinya deklarasi ini maka jamaah “As-Sunnah” resmi terbentuk menjadi  sebuah organisasi mandiri yang berjuang diatas Islam berdasarkan Al Qur’an dan As-Sunnah. Adapun susunan kepengurusan, program dan kegiatan ditentukan tersendiri oleh para deklarator. Demikian deklarasi ini dibuat sebagai bahan lebih lanjut. Dibuat dan dideklarasikan di Buntok pada hari dan tanggal sebagai mana tersebut diatas. Para Deklarator : 1.    Haji Dedi Apandi bin Winata S 2.    Haji Rismato bin Sarbit 3.    Syamsuddin Rudiannoor bin Abdul Gani 4.    Syahgian bin Haji Gunawan 5.    Trio Harto bin Abdul Gani 6.    Himalaya bin Kasma

TIDAK SEDEKAH, TIDAK JIHAD, DENGAN APA KAMU MASUK SYURGA?

Gambar
Jum’at, 22 Jun 2012 Oleh: Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam , keluarga dan para sahabatnya. Surga itu mahal harganya. Kenikmatannya tak tertandingi. Sedikit saja kenikmatannya melebihi seluruh kenikmatan dunia dan seisinya. Siapa yang mau masuk surga maka –pada dasarnya- harus membelinya dengan sesuatu yang paling berharga yang dimilikinya. Rasulullah  Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  bersabda, أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الْجَنَّةُ “ Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal. Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah surga. ” (HR. Al-Tirmidzi, beliau berkata: hadits hasa. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami’: 6222) Sil’ah  adalah barang yang ditawarkan dalam perdagangan. Sedangkan Allah  ‘Azza wa Jalla  telah tawarkan surga kepada hamba-hamba-Nya agar mereka me

AKAR BID’AH DAN PENGOBATANNYA(2)

Gambar
TERAPI BID’AH Kita sudah faham bahwa satu kiat selamat dalam ber-Islam adalah menghindari bid’ah dan beraktivitas berdasarkan keterangan yang jelas dan tegas (muhkam) saja. Kuncinya terletak pada firman Allah QS Ali Imran ayat 7: “Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal”. Ini kunci selamat dalam Islam: selamat dari bid’ah. Dan “kegandrungan kepada syub-hat”,

AKAR BID'AH DAN PENGOBATANNYA

Gambar
AKAR BID'AH Ummat Islam senantiasa berdoa siang malam dengan Al Fathihah ayat 6-7 agar "ditunjukkan jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah diberikan nikmat". Ternyata nikmat yang keras diperjuangkan itu adalah Islam sebagaimana Al Maidah ayat 3.  Adapun orang-orang yang mendapatkan nikmat itu adalah tercantum dalam An Nisa ayat 69: "Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." Jadi mereka yang beroleh nikmat itu ternyata para praktisi Islam dalam seluruh aktivitas kehidupan, sehingga Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah sebagaimana contohnya dalam At Taubah ayat 100.  Satu kiat selamat dalam ber-Islam adalah menghindari bid'ah dan beraktivitas berdasarkan keterangan yang jelas dan teg