AKAR BID'AH DAN PENGOBATANNYA

AKAR BID'AH
Ummat Islam senantiasa berdoa siang malam dengan Al Fathihah ayat 6-7 agar "ditunjukkan jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah diberikan nikmat". Ternyata nikmat yang keras diperjuangkan itu adalah Islam sebagaimana Al Maidah ayat 3.  Adapun orang-orang yang mendapatkan nikmat itu adalah tercantum dalam An Nisa ayat 69: "Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." Jadi mereka yang beroleh nikmat itu ternyata para praktisi Islam dalam seluruh aktivitas kehidupan, sehingga Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah sebagaimana contohnya dalam At Taubah ayat 100. 


Satu kiat selamat dalam ber-Islam adalah menghindari bid'ah dan beraktivitas berdasarkan keterangan yang jelas dan tegas (muhkam) saja. Allah berfirman dalam QS Ali Imran ayat 7: "Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal".

Inilah kunci selamat dalam Islam yakni selamat dari bid'ah. Dan Allah telah menunjukkan akar bid'ah itu yaitu: "kegandrungan kepada syub-hat". Hobi mengutak-atik ayat mutasyabihat adalah pangkal bencana karena pasti akan menimbulkan fitnah dan membuat-buat takwil.  Oleh karenanya kita dianjurkan berdoa dengan doa anti bid'ah yaitu QS Ali Imran ayat 8: (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."



TERAPI TAKWIL DAN BID'AH
Allah telah menunjukkan pangkal penyakit "BID'AH" yang akan melahirkan banyak FITNAH dan TAKWIL-TAKWIL dengan Ali Imran 7 dan mengajari terapinya batinnya dengan mendoa dengan doa Ali Imran 8. 

Disamping itu Allah juga memerintah TERAPI lanjutan yaitu untuk ummat Islam wajib bersatu dalam sebuah ketaatan struktural. Ketaatan struktural ini tidak perlu lagi diutak-atik dan ditakwil-takwil karena sudah sangat jelas. Maksudnya ketaatan adalah TERAPI BID'AH yang sangat ampuh selama tidak dipahami seenak hati oleh para ahli takwil yang sesat lagi menyesatkan. Ayat itu adalah QS An Nisa 59: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Inilah perintah Allah agar terhindar dari bid'ah dan takwil sesat yaitu taat kepada Allah, taat kepada Rasul dan ulil amri yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Kalau terjadi juga silang pendapat maka takwilnya adalah Allah dan Rasul karena inilah takwil terbaik yang lebih utama akibatnya. Tolong ayat ini dibaca lengkap, tuntas dan jangan ditakwil-takwil kepada selainnya.

Kalau belum lega juga dengan penjelasan diatas maka teruskan membacanya sampai dengan Nisa 60-70, maka kita pun akan sampai kepada kesimpulan bahwa Islam itu adalah NIKMAT SEMPURNA, .... tanpa ada hajat sedikit pun kepada BID'AH DAN TAKWIL-TAKWIL SESAT.

Inilah ayat ayat tersebut: 
QS An Nisa 60: "Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.

An Nisa 61:  "Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.

An Nisa 62: "Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna". 

An Nisa 63: "Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka."

An Nisa 64: "Dan kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang".

An Nisa 65: "Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya". 

An Nisa 69: "Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya". 

An Nisa  70: "Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui."

Sekarang mari kita hisab diri masing-masing. Sudahkah kita berislam dengan memperoleh kenikmatan itu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERIPIK JAMUR "KULAT KURIKIT"

Hukum Merayakan Hari Valentine bagi Umat Islam

SALUANG MUDIK