JOKOWI JANJI TIDAK AKAN MENAIKKAN HARGA BBM

Janji Tak Menaikkan Harga BBM kepada Tukang Ojek
Di hadapan para tukang ojek, yang tergabung dalam Ikatan Persaudaraan Ojek Indonesia (IPOI), Jokowi menebar janji tak menaikkan harga BBM.
Hal itu dikatakan Jokowi pada 16 Juni 2014, ketika para tukang ojek yang juga relawan itu memintanya agar mempertahankan kebijakan subsidi BBM dan melindungi profesi tukang ojek di seluruh Indonesia. “Kami harap Pak Jokowi tidak mencabut subsidi BBM bila terpilih nanti,” ucap Halik Rumkel, perwakilan tukang ojek
Menanggapi permintaan tukang ojek terkait subsidi BBM itu, Jokowi mengaku pihaknya sepakat dan akan mempertimbangkan permintaan para tukang ojeg tersebut. Menurutnya ‎kebijakan subsidi BBM akan tetap dipertahankan karena rakyat berhak mendapatkan subsidi.
“Disampaikan keinginan subsidi BBM saya kira tidak ada masalah karena subsidi bagi rakyat kecil sebuah keharusan. Kewajiban negara memberikan dukungan,” kata dia.[Lihat: Terima Dukungan Tukang Ojek, Jokowi Janji Tak Cabut Subsidi, Liputan6.com]
.
Tak Setuju Kenaikan BBM karena Rakyat Menolak
Saat menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, mengaku tidak setuju harga BBM dinaikkan. Pasalnya, warga masyarakat masih menginginkan harga BBM yang murah.
“Siapapun atau seluruh rakyat jika ditanya tentang rencana kenaikan harga BBM pasti tidak mau, karena mereka inginnya yang murah,” kata Jokowi, di Solo, 27 Maret 2012.
Selanjutnya, Jokowi lantas menyuruh wartawan menanyai satu per satu masyarakat. Menurutnya, rakyat dipastikan jawabannya akan menolak rencana itu. “Saya kira semua yang ditanya inginnya harga BBM tidak naik,” kata dia. [Lihat: Jokowi Menolak Harga BBM Naik, Vivanews.co.id]
.
Bela Kepala Daerah Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Sikap Jokowi yang menyetujui langkah penolakan terhadap kenaikan BBM diulangi kembali saat menjadi Walikota Solo. Bahkan Jokowi membela kepada daerah yang turun demo bersama rakyat untuk menolak kenaikan BBM. Hal itu dikatakan Jokowi usai menghadiri pembukaan Seminar and Workshop on Financial Inclusion “Affordable Financial Access for All” di Hotel Novotel, Solo, Rabu (28/3/2012).
Kepala daerah ikut unjuk rasa dinilainya sebagai ekspresi ‘gemas’ karena tidak bisa sejak jauh hari mengambil langkah untuk mendorong ekonomi masyarakat yang akan melemah dengan adanya kenaikan harga BBM.
Menurut Jokowi, pemerintah daerah punya tugas untuk melindungi rakyatnya. Jika diberi tahu lebih awal, pemerintah daerah akan dapat mempersiapkan diri lebih baik dalam membantu masyarakatnya menghadapi kenaikan harga BBM. [Lihat: Jokowi: Wajar Kepala Daerah Dukung Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Kompas.com]. [rn/Islampos]


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERIPIK JAMUR "KULAT KURIKIT"

Hukum Merayakan Hari Valentine bagi Umat Islam

SALUANG MUDIK