ISLAM ADALAH NIKMAT (1)



Khutbah Jum'at tanggal 31 Agustus 2012 di Masjid As-Sunnah Buntok

Oleh: SYAMSUDDIN RUDIANNOOR



KHUTBAH PERTAMA

 إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. : يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.


Jamaah Jum’at yang berbahagia.
Ada 4 (empat) dasar yang ingin disampaikan dalam kesempatan khutbah  Jum’at hari ini:

1. Yang pertama, Al Qur’an Surah Al Fathihah ayat 6-7: "Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Dari doa Al Fathihah ini tegas bahwa kita meminta kepada Allah agar ditunjuki jalan yang lurus yakni jalan orang-orang yang telah diberi NIKMAT.

2.        Kedua, Surah Al Maidah ayat 3:  "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu".

Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna, din yang diridhoi Allah dan Islam adalah NIKMAT Allah yang sempurna.

3.      Ketiga, Islam itu adalah NIKMAT Allah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad dan Muhammad tidak berhak menentukan Islam berdasarkan nafsunya. Islam adalah NIKMAT yang disampaikan Allah melalui kenabian Muhammad sehingga Muhammad bukan pembuat syariat. Dasarnya adalah Al Qur’an Surah  An Najm ayat 2-3: "dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),

Inilah penegasan bahwa Islam sebagai Nikmat Allah yang dibawa Muhammad adalah syariat Allah, bukan syariat buatan Muhammad. Artinya  ISLAM adalah NIKMAT ALLAH.

4.   Keempat, karena Islam adalah NIKMAT Allah maka Muhammad diharamkan menentukan apa pun dalam Islam. Muhammad diharamkan berbuat bid’ah. Muhammad dilarang membuat syariat. Allah berfirman dalam surah Al Haqqah ayat 44-48: "Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya.  Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami) dari pemotongan urat nadi itu.  Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa".

Inilah dasar bahwa bid’ah adalah sesat. Bid’ah tidak ada dalam Islam. Islam sudah sempurna. Islam adalah nikmat yang sempurna, tidak perlu lagi tambahan apa pun dari manusia. Rasul-Nya saja diancam bunuh apabila membuat bid’ah, apalagi bid’ah dari manusia yang bukan Nabi. Sungguh bid’ah adalah kesesatan yang nyata.  Rasulullah SAW bersabda:

أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik hadits adalah kitab Allah (Al Qur’an). Dan sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW. Seburuk-buruk urusan (dalam Islam) adalah yang diada-adakan dan semua yang diada-adakan adalah bid’ah dan semua bid’ah itu sesat dan semua yang sesat di Neraka.”

Riwayat semacam ini dapat dibaca dalam hadits Muslim, Kitab Al- Jumu’ah, bab Meringkas Shalat dan Khutbah I: 592 nomor 867; juga Riwayat An Nasa’i, kitab Shalat Iedain, bab Bagaimana Cara Berkhutbah/III: 188, nomor 1578.

Apa artinya? Semua bid’ah itu sesat dan pasti sesat. Kalau ada yang bilang ada bid’ah hasanah maka dia telah menentang Allah dan Rasul SAW secara nyata. Coba fikir, kalau ada bid’ah hasanah berarti dia telah menyatakan adanya sesat yang baik. Kalau ada Bid’ah Hasanah atau SESAT yang BAIK berarti ada juga NAR HASANAH atau NERAKA YANG BAIK karena bid’ah hasanah akan masuk NAR HASANAH semuanya. Singkatnya.., bid’ah hasanah atau sesat yang baik...., adakah?

 
Kita tutup khutbah pertama ini dengan firman Allah surah Al Baqarah ayat 41-42: 
"[41]. Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Qur'an, yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa  [42]. Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui".



KHUTBAH KEDUA

 إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
أَمَّا بَعْدُ؛

QS Ali Imran 102: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan Islam.

Jamaah yang berbahagia.
Allah mengingkari pengistimewaan dan pemuliaan terhadap suku, bangsa dan keturunan tertentu dari manusia manapun karena diantaranya surah Al Hujurat 13: "[13] Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".

Pahamkah kita dengan ayat ini? Jelas dikatakan bahwa Allah sengaja menjadikan kita orang Jawa, Dayak, bangsa China, India, Arab dan sebagainya, semua itu tidak ada apa-apanya kecuali dari TAWQA-nya. Perhatikan juga ayat-ayat lain seperti Al Anfal 28-29, Al A’raf 96, At Talaq 3-4-5 dll.

"[89] Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (QS An Nahl 89)"

Inilah kesempurnaan Islam, sempurna tanpa adanya kultus atas klan tertentu. Semua manusia sama, kecuali atas dasar TAQWA-nya. Jadi kunci sukses dalam meraih nikmat Islam adalah taqwa. Dan taqwa itu harus dijalankan dengan perintah dan larangan Allah semata. 

Allah berfirman dalam QS Ali Imran 31: Katakanlah: "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu."

[3:19] Sesungguhnya Din di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS Ali Imran 19).

Kuala Kapuas, 21 Agustus 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERIPIK JAMUR "KULAT KURIKIT"

SALUANG MUDIK

Hukum Merayakan Hari Valentine bagi Umat Islam